Senin, 12 Maret 2012

GEUNTEUET MODERN

Bangsa yang beradab menjunjung tinggi nilai adat dan budayanya, jika tidak, maka jadilah ia bangsa yang terpuruk dengan kerendahan moral dan akhlak penghuninya. Adakalanya budaya dan adat istiadat yang lahir ditengah-tengah masyarakat adalah hasil dari buah pikir masyarakat itu sendiri yang dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil dan terpelihara terus menerus.

Di Aceh sendiri, banyak adat dan budaya yang masih terjaga dengan baik, namun tidak sedikit juga yang mulai hilang terkikis kemajuan zaman juga karena ketidak pedulian dari masyarakat itu sendiri. Kita tidak mempermasalahkan jika yang hilang itu adat atau budaya yang muncul dari mitos atau sesuatu yang tidak diterima akal sehat, yang sangat disayangkan adalah suatu adat kebiasaan yang muncul dari kearifan masyarakat apalagi memiliki landasan kuat sebagai adat dan budaya yang harus dilestarikan sebagai suatu ciri  masyarakat yang beradab, dan salah satunya adalah budaya menghormati waktu Magrib.  

KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 9A Tahun 2008 Tentang HUKUM PELARANGAN KHITAN TERHADAP PEREMPUAN

KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Nomor 9A Tahun 2008

... Tentang
HUKUM PELARANGAN KHITAN TERHADAP PEREMPUAN
Majelis Ulama Indonesia, setelah :
MENIMBANG : a. bahwa dewasa ini terjadi penolakan oleh sebagian masyarakat terhadap khitan perempuan.
b. bahwa Departemen Kesehatan Republik Indonesia Cq. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Larangan Medikalisasi Sunat Perempuan bagi Petugas Kesehatan;
c. bahwa telah terjadi keragaman praktik khitan perempuan di masyarakat karena ketidak-fahaman batas yang dikhitan;
d. bahwa terhadap persoalan tersebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah mengajukan permohonan fatwa kepada MUI;
e. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dalam syari’at Islam, MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum pelarangan khitan terhadap perempuan. 

KUNCI MASJIDIL AQSHA

Pada Tahun 15 hijrah, Ketua pasukan panglima Islam telah mengirim surat kepada wali Kota Al Quds, agar menyerahkan kunci kota itu kepadanya.namun Wali kota itu menolak menyerahkan kunci itu kepadanya. Ia sebagai Wali kota dan sebagai ketua Agama. Pendeta Shaqrius menyatakan hanya akan menyerahkan kunci Kota itu kepada orang yang sifat-sifatnya yang tertulis dalam kitab suci mereka. Akhirnya panglima pasukan Islam Amru bin Ash, Sharhabil bin Hasanah dan Abu Ubaidah memberitahukan hal itu kepada Khalifah Umar Al Khattab ra. meminta beliau datang dan menerima kunci Kota Al Quds tersebut supaya tak terjadi lagi peperangan yang menelan korban yang lebih besar lagi. 

Mendengar berita itu dari Para panglima perangnya, Khalifah Umar Al Khattab segera pergi bersama seorang khadamnya menuju ke perbatasan Negeri Syam. Dalam perjalanan itu Khalifah menunggang seekor kuda sambil berganti-ganti
dengan khadamnya. Selepas Khalifah Umar menunggangnya kemudian khadamnya lagi.dan setelah itu mereka berdua akan berjalan kaki memberi kesempatan kepada kuda itu untuk berehat dari bebanan perjalanan dan muatan. 

Kesimpulan Mubahasah Ulama Aceh Terhadap Pemahaman yang Menimbulkan Bid'ah dan Syubhat

MEMBACA :
Makalah berjudul ringkasan ajaran yang menimbulkan bid'ah dan syubhat dalam masyarakat oleh panitia mubahasah ulama se-Provinsi Aceh.
Butir-butir ringkasan makalah adalah sebagai berikut :
1. Ajaran tentang "Manusia Berasal Dari Allah" adalah sesat dan menyesatkan karena dalil yang digunakan yaitu innalillahi wainna ilaihi raji'un ditafsirkan secara keliru seperti yang disampaikan dalam ceramah Ust. Kasem bin Sulaiman.
2. Ajaran yang menyebutkan bahwa "Beriktikad Ada Wujud Diri Adalah Dosa" dengan alasan Wujuduka Zanbon adalah sesat menyesatkan karena ungkapan tersebut tidak memiliki rujukan yang jelas.
3. Ajaran tentang shalat terdiri dari empat unsur yaitu berdiri adalah api; rukuk adalah angin; sujud adalah air dan duduk adalah tanah sesat menyesatkan dan tidak ada sumber dari agama.
4. Ajaran "Mengenal Tuhan baru dianggap dengan Cara Menfanakan Wujud dan Sifat" adalah sesat menyesatkan karena tidak ada sumber yang jelas.

Lembaga Terselubung Dalam Islam Yang Menghancurkan Islam

LEMBAGA-LEMBAGA TERSELUBUNG DALAM ISLAM
YANG MENGHANCURKAN ISLAM
Oleh : Tarmizi Zakaria
A. Pendahuluan
Banyak cara yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk menghilangkan agama yang menjadi rahmatan lil'alamin ini hilang dari permukaan bumi. salah satunya yaitu mendirikan lembaga, oraganisasi, LSM dan sejenisnya yang berwajahkan Islam, namun sebenarnya berisikan visi dan misi yang bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. 
Perjuangan mereka sudah dimulai jauh-jauh hari, bahkan semenjak masa Rasulullah Saw. saat itu mereka (Yahudi) berusaha menfitnah istri Nabi, mengacaukan ajaran Islam, memecah belah kaum Anshar dan Muhajirin. Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan. Membuat ratusan hadist-hadist palsu, memasukkan dongeng Israiliyat merubah penafsiran Al-Quran dan sebagainya. Yang paling jelas dan nyata saat ini adalah membuat lembaga pendidikan, oraganisasi, LSM dan sejenisnya yang dipimpin seorang alim didikan meraka yang menafsirkan Al-Quran dan Al-Hadist dengan alam pikiran mereka.

Jejaring Sosial dan Fitnah Wanita

Seorang taman saya yang wanita baru-baru ini membuat keputusan yang saya anggap cukup berani. keputusan itu diambilnya setelah melalui berbagai renungan dan pertimbangan jauh juga panjang, mungkin juga rumit. Dia memutuskan menghapus semua temannya di salah satu situs jejaring sosial ternama, tapi yang laki-laki saja. Mulanya, hanya teman laki-laki yang tidak dikenalnya, ternyata pikirannya berubah. Akhirnya semua yang berjenis kelamin rijalun dihapusnya, termasuk saya.

Sebelum kejadian itu berlaku, dia sempat meng-sms saya dan meminta maaf atas apa yang akan dilakukannya. Selaku orang bijak (ekheem) saya tentu sangat mendukung keputusannya karena itu hak preogratrifnya (maaf kalau tulisannya salah). di ujung balasan sms, saya sempat bertanya alasannya melakukan itu, walau pun pada dasarnya saya sudah tahu duduk persoalannya dia berbuat demikian.

Balasan sms sedikit panjang memakan tiga layar hape saya pun masuk. Setelah membaca panjang lebar isinya, tentu mulai dari awal kemudian pertengahannya, akhirnya saya menemukan inti masalahnya di ujung pesan. Dengan memakai tanda kutip dia menulis