Saya sempat terkejut saat melihat sebuah judul berita di www.voanews.com. Bagaimana tidak, saat sedekah yang merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam menjadi sebuah tampilan dengan format yang berbeda. Apabila biasanya sedekah yang identik dengan hadiah, pemberian dan sejenisnya, maka sebuah museum seni di Houston, Texas, Amerika Serikat mengemasnya dalam sebuah tampilan seni yang mengagumkan.
Dalam beritanya itu, www.voanews.com mewartakan bahwa saling memberi hadiah, yang merupakan salah satu tradisi Islam, menjadi fokus pameran di Museum Seni di kota Houston, Texas. Dengan mengambil tema “Gifts of the Sultan: The Art of Giving at the Islamic Courts" atau seni memberi dalam Islam. Kurator Francesca Leoni mengatakan
setiap karya seni yang dipamerkan di museum ini mencerminkan gagasan itu.Benda-benda yang dipamerkan berasal dari abad ke-8 sampai ke-19. Sebuah piring dekoratif dipajang di pintu masuk. Piring itu bertuliskan sebuah ayat Al-Quran yang artinya "Orang-orang yang beriman adalah mereka yang senang bersedekah.".
Melihat apa yang dilakukan oleh museum Seni di kota Houston, Texas. tentu kita merasa bangga dan bersyukur karena sesungguhnya memberi hadiah atau bersedekah merupakan wujud dari rasa syukur atas harta kekayaan kita miliki selama ini. Tidak hanya itu, memberi hadiah juga merupakan salah satu wujud kecintaan kita terhadap sesama insan manusia tanpa mempedulikan agama, ras, suku atau warna kulit. Bahkan yang terpisah jauh jaraknya pun akan merasa bahagia dan semakin akrab dalam kejauhan apabila masing-masing pihak saling memberi. Seperti yang terlihat pada sebuah karya seni dari tinta dan emas milik Ratu Elizabeth Kedua yang ikut dipamerkan.
Ternyata keindahan Islam bisa terletak pada hal-hal kecil, contohnya seni memberi. Ini membuktikan bahwa sebenarnya nilai keindahan, kedamaian, kerukunan adalah satu hal yang sangat utama dalam agama ini. Memberi tidak hanya harus dengan harta, bisa dengan senyum, menolong dan mengasihi. Bahkan hanya sekedar memindahkan duri dijalanan itu termasuk memberi, memberikan tenaga untuk meyelamatkan manusia yang lain.
Disamping itu, terhadap apa yang dilakukan oleh museum seni ini tentu menjadi pembelajaran yang baik bagi pemerintah Indonesia juga pemerintah Aceh tempat saya berada salama ini khususnya, untuk terus melakukan langkah-langkah konkrit dalam memajukan nilai-nilai seni dan sejarah dalam diri masyarakat Aceh yang selama ini terus dikikis dan usang oleh modernisasi dengan melakukan banyak kegiatan seni baik berupa pameran maupun kegiatan positif lainnya yang akhir-akhir ini dianggap kurang.
Tidak hanya itu, karya-karya seni lain yang tidak ternilai harganya turut juga dipamerkan. Seperti; Satu set permainan backgammon yang indah, ubin-ubin keramik
yang dicat dan permadani hiasan dinding juga merupakan bagian dari
hadiah yang dipajang di museum ini.
Ternyata memberi itu indah, memberi itu seni dan memberi itu bukan hanya milik Muslim tapi pemberian hadiah memiliki arti khusus dalam dunia Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar