Sabtu, 21 Juli 2012

PASUKAN MUSLIMIN JUGA PERNAH TERKECOH

Ketika pasukan Muslim melakukan ekspansi ke Spanyol, tidak selamanya kaum Muslimin dapat meraih kemenangan yang memuaskan. Setidaknya mereka telah terkecoh dan dibuat malu saat bertempur di wilayah Murcia, Spanyol. Penguasa wilayah yang pernah berhadapan dengan kaum Muslimin itu, Theodomir, mempertahankan negerinya dengan sekuat tenaga. Ia merupakan seorang yang cerdas dan berpengalaman. Namun saat bertempur di tempat terbuka, ia dan pasukannya menderita kekalahan telak. Berikut cerita singkatnya;

Pertempuran awal dimenangkan oleh kaum Muslimin di bawah pimpinan Abdul Azizi ibn Musa. Theodomir dan pasukannya lari dan berlindung di balik benteng Orihuela. Kota benteng tersebut terkenal sangat kokoh, tapi jumlah pasukannya terlalu sedikit untuk mampu bertahan dari kepungan lawan. Ia pun segera memerintahkan seluruh wanita di kota tersebut untuk memanggul senjata dan membuat penampilan mereka
seperti laki-laki. Tentara dadakan yang tidak pernah dilatih bertempur itu dibariskan berdiri di atas benteng, siap dengan busur-busur panah mereka.

Kaum muslimin terkecoh dengan tipuan itu. Mereka mengira benteng tersebut memiliki pertahanan yang kuat akan sulit ditaklukkan. Mereka kemudian menawarkan perdamaian dengan Theodomir. Theodomir memanfaatkan dengan baik dengan baik ketidaktahuan kaum Muslimin akan situasi yang sebenarnya. Posisi tawarnya menjadi kuat dan ia pun berhasil mendesakkan isi perjanjian yang member keuntungan bagi dirinya dan warga Murcia. Lewat perjanjian tersebut, Theodomir diakui sebagai penguasa atas tujuh buah kota yang ada di distrik itu dan harus membayarkan pajak (jizyah) setiap tahunnya kepada kaum Muslimin.

Setelah perjanjian kapitulasi diantara kedua belah pihak disepakati dan ditandatangani, Theodomir harus mengizinkan kaum Muslimin untuk memasuki benteng. Ia pun membawa membawa mereka masuk ke dalam benteng Orihuela. Alangkah malunya kaum Muslimin saat mengetahui bahwa di dalam kita tersebut hanya ada sedikit tentara pendukung Theodomir. Sebagian besar penduduk kota hanyalah wanita dan anak-anak. Tetapi apa hendak dikata, perjanjian telah disepakati dan Islam sangat menekankan para penganutnya untuk memegang teguh perjanjian. Dengan berat hati, kaum Muslimin tetap menjalankan perjanjian yang telah mereka buat dengan Theodomir. Theodomir diakui sebagai penguasa penguasa wilayah tersebut hingga wafatnya. Wilayah yang ia pimpin itu belakangan disebut oleh kaum Muslimin sebagai Bilad Tudmir atau Negeri Tudmir.
Dicuplik dari buku karangan Alwi Alatas, Sang Penakluk Andalusia (Tariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar